Senin, 21 Januari 2013

Menyusuri Jalur Kereta Api Soekaboemi - Buittenzorg



Menyusuri Jalur Kereta Api Soekaboemi – Buittenzorg


Kereta api merupakan alat transportasi massal yang cukup murah meriah kalau dibandingkan dengan alat transportasi lainnya. Hal inilah salah satu yang menjadikan daya tarik penumpang untuk menggunakan alat transportasi ini, disamping kelancaran tidak terjebak macet, walaupun untuk masalah ketepatan waktu kadang-kadang melar dari jadwal…
 

Sejarah perkeretaapian di Indonesia diawali dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan kereta api di desa Kemijen, Jumat tanggal 17 Juni 1864, oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh "Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij" (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867.


Adapun untuk jalur  Batavia - Buittenzorg - Sukabumi - Bandung – Cicalengka dibangun antara tahun 1870 - 1880, dengan tujuan untuk mempermudah pengiriman hasil perkebunan, karena pada saat itu sukabumi merupakan daerah penghasil teh, karet dan  kopi.


Jalur bersejarah antara Soekaboemi – Buittenzorg adalah :

Sukabumi

Cisaat

Pondok Leungsir

Karang Tengah

Cibadak

Parungkuda

Cijambe

Cicurug

Cigombong

Maseng

Ciomas

Batu tulis
Bogor

Statsiun KA Sukabumi Sekarang



Statsiun KA Sukabumi Dulu



Jembatan Cisaat

Jembatan Cikolawing

Statsiun Cibadak

Jembatan Cicatih Cibadak
Statsiun Parungkuda

 Statsiun Cidahu

Statsiun Maseng


 Statsiun Batutulis



 
Statsiun Bogor







Tidak ada komentar:

Posting Komentar